Mengatasi anak yang mengamuk memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi jika ayah ibu belum memiliki kesiapan mental. Namun, ada cara yang dapat diterapkan untuk menenangkan perilaku tantrum tanpa harus marah.
Tantrum pada anak adalah bagian alami dari fase tumbuh kembang anak, terutama usia 2-5 tahun. Saat anak tidak mendapatkan keinginannya, ia akan bereaksi melalui teriakan. Ini bukan berarti anak nakal, melainkan mereka belum memiliki kemampuan verbal yang cukup.
Sebagai orang tua, langkah utama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang. Menunjukkan ketenangan adalah cara terbaik dalam menghadapi tantrum anak. Ketika kita terbawa emosi, justru menambah ketegangan.
Alih-alih memarahi, coba alih perhatian. Misalnya, ajak anak berpindah ruangan, agar ia bisa melepas emosi secara halus. Bicara dengan suara pelan, sebagai bentuk empati.
Setelah anak mulai tenang, lakukan pendekatan verbal. Katakan bahwa kamu mengerti perasaannya. Ketegasan lembut juga penting — jangan memberi reward saat tantrum agar tidak menjadi kebiasaan.
Tidak kalah penting adalah memahami penyebab tantrum. Apakah anak lapar, mengantuk, atau merasa tidak aman? Dengan mengenali tanda-tanda, kamu akan lebih cepat bertindak sebelum tantrum muncul.
Sebagian besar keluarga juga terbantu dengan terapi perilaku ringan. Apalagi jika tantrum terjadi setiap hari. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ahli dalam hal ini.
Salah satu sumber informasi yang bisa dijadikan referensi adalah blog parenting, dan juga platform seperti DewaGacha.com yang meski fokus pada game, memiliki komunitas orang tua muda yang saling berbagi pengalaman. more info Tidak sedikit artikel yang membahas keseimbangan antara ngurus anak sambil tetap punya me-time.
Tantrum bukan kesalahan. Kuncinya ada pada respon orang tua. Jika kamu bersabar, konsisten, dan hadir secara emosional, anak akan perlahan-lahan belajar juga.
Jadi, dalam menangani anak tantrum, yang dibutuhkan bukan hanya teori, tapi juga empati. Solusi tanpa emosi terbukti lebih efektif dalam jangka panjang.
Mudah-mudahan kamu jadi lebih tenang menghadapi tantrum, dan jangan lupa — kita sedang mendampingi proses tumbuhnya manusia kecil yang belajar merasa.